Menurutku Kepala Negara Indonesia terlalu cepat dan bersikap kurang bijak ketika memberikan selamat pada salah satu peserta pemenang Pemilu AS, ditinjau dari tata pergaulan diplomasi internasional.
Itu karena berita kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris hanya berdasar berita di sebagian media, bukan pernyataan resmi akhir lembaga negara yang berdaulat. Karena masih adanya konflik yang belum terselesaikan diantara dua kandidat Presiden di pemilu di AS 2020. Artinya memang belum diputuskan siapa kandidat yang memenangkan Pemilu AS 2020 Bila Mr Joe Biden menang, maka bisa jadi ucapan selamat ini tdk berpengaruh, tetapi bila kemudian Mr Donald Trump pada akhirnya memenangka Pemilu AS maka dampaknya jadi buruk, karena bisa ditanggapi sebagai sebuah tindakan permusuhan atau minimal ketidaksukaan kepada Mr Donald Trump dan rezimya.
Sebaiknya ada kehati hatian dalam menentukan sikap resmi ke depan dalam diplomasi internasional. Bukankah sikap Kepala Negara suatu negara mewakili sikap negara dalam diplomasi dan tata pergaulan internasioal?
Sekian
Adi Ketu
Sumber berita ucapan selamat :https://nasional.kompas.com/…/presiden-jokowi-ucapkan…
